Senin, 11 Januari 2010

Jerman dan Media Massa Terkembang

Posted by M. Wahyu Hidyat  |  at  01.56 No comments

Oleh: Martha Putri Saraswati
NIM 0907102

Jerman yang berpenghuni sekitar 82 juta orang jauh mendahului negara anggota Uni Eropa lainnya sebagai negara yang paling padat penduduknya. Jerman merupakan negara modern yang terbuka terhadap dunia luar. Masyarakatnya memiliki keanekaragaman gaya hidup. Pembagian peran yang berlaku secara tradisional bagi laki-laki dan perempuan telah dilonggarkan. Meskipun terjadi perubahan dalam masyarakat, keluarga tetap merupakan hal terpenting dalam bersosialisasi, dan generasi muda memelihara hubungan yang sangat erat dengan orang tua mereka.

Kehidupan budaya di Jerman memiliki banyak segi. Terdapat sekitar 300 teater tetap dan 130 orkes profesional antara Flensburg di utara dan Garmisch di selatan. 500 museum seni rupa dengan banyak koleksi yang berseni tinggi menurut ukuran internasional dan telah membentuk jaringan museum yang unik. Seni lukis muda juga sangat hidup di Jerman dan telah mendapat tempat di dunia internasional. Dengan sekitar 95.000 judul buku baru yang diterbitkan atau dicetak ulang tiap tahun, Jerman juga tergolong negara perbukuan yang besar. 350 judul surat kabar harian dan ribuan judul majalah membuktikan perkembangan dunia media yang baik. Selain itu,Jerman juga sukses tercatat oleh produksi film. Tidak hanya di bioskop Jerman, melainkan di berbagai negara di dunia. Disamping menjadi negara yang populer dengan budaya tinggi dan teater serta operanya,Jerman juga dikenal sebagai negeri buku, negeri pikiran yang mendalam, dan negeri media massa yang bermutu isinya. 

Menurut Joe Grobel (2007:170)

”Tentu saja ada hal-hal khas dalam media Jerman, di antaranya kedaulatan negara bagian di bidang kebudayaan dan penyiaran yang selalu ditekankan. Yang khas juga ialah eksistensi media publik dan media milik swasta secara berdampingan, suatu hal yang jarang ditemui di dunia internasional. Dalam hal kebebasan pers dan kebebasan berpendapat, Jerman mendapat tempat yang sangat baik dalam perbandingan internasional. Ada pluralisme pendapat dan pluralisme informasi. Pers bukan di tangan pemerintah atau partai, melainkan di tangan warga yang aktif di masyarakat. Sejak setengah abad lebih, kebebasan pers dan kebebasan berpendapat dilindungi undang-undang dasar. Pengertian konstitusional mengenai kebebasan pers terungkap dalam Pasal 5 Undang-Undang Dasar yang berbunyi, “Setiap orang berhak mengutarakan dan menyebarkan pendapatnya dalam kata, tulisan dan gambar, serta berhak memperoleh informasi dari sumber-sumber yang terbuka untuk umum tanpa dihalangi. (...) Sensor tidak dilaksanakan.

Struktur media Jerman dapat diterangkan secara umum dengan persyaratan khusus yang diakibatkan oleh sejarah Jerman. Pertama, kedua abad terakhir ini merupakan kurun waktu yang sangat tidak tenang bagi negara ini. Banyak pemikiran yang mencetuskan perubahan dalam masyarakat memiliki latar belakang Jerman, atau timbul di sini: pencerahan, komunisme, zaman modern. Rangkaian perombakan yang terjadi pada abad ke-20 dialami oleh Jerman dalam jangka waktu yang masing-masing mencakup kurang dari 30 tahun – demokratisasi, Perang Dunia I, Republik Weimar, “Reich Ketiga” dan Perang Dunia II, konflik Timur-Barat dan Perang Dingin, pemberontakan mahasiswa dan reunifikasi. Semua perombakan itu selalu berhubungan pula dengan sebuah aspek media, bahkan tidak akan dapat terjadi tanpa adanya media massa yang telah berkembang sejak abad ke-19. Kebebasan berpikir dan persamaan hak disebarkan melalui buku-buku dan pers aktual.”

Itu sebabnya mengapa negara Jerman berkembang cepat dalam berbagai bidang seperti ekonomi,politik,budaya,pendidikan termasuk media massa. Banyak masyarakat yang turut serta aktif dalam perkembangan media massa di Jerman. Kebebasan berpikir membuat mereka berperan aktif dalam menggali informasi di semua bidang. Seakan mereka tak ingin tertinggal informasi,orang-orang Jerman selalu menyempatkan waktunya untuk menggunakan media massa sebagai informator.

Menurut (Hoffman-Riem, 1996)

”Media massa di Jerman memiliki hukum kebebasan media massa yang berbeda dengan media massa di USA. Kebebasan media massa di Jerman bukan saja bertumpu pada 'kebebasan bicara', tetapi lebih kepada kebebasan pembentukan opini di publik. Artinya publik memiliki kebebasan agar tidak terbentuk opininya oleh suatu pemberitaan .”

Jadi orang jerman memiliki pemikiran mendalam tersendiri ketika sebuah informasi pemberitaan berkembang di masyarakat. Mereka akan berpikir lebih jeli ketika ada sesuatu pemberitaan yang berkembang. Sampai mereka dapat mengungkapkan isi dalam pemikirannya untuk beropini. Media cetak yang digemari menurut angka sebaran koran,(jumlah surat kabar per 1.00 penduduk) Jerman dengan 298 eksemplar menempati posisi menengah yang baik di Eropa. Orang Jerman membaca koran selama rata-rata 28 menit per hari. Itu membuktikan bahwa orang Jerman memiliki antusias yang baik dalam memenuhi kebutuhannya akan informasi dan memiliki keaktifan dalam menyimak dan berargumen tentang suatu pemberitaan yang berkembang.

Di samping buku, sejak 500 tahun sudah terdapat media cetak lain, yaitu surat kabar dan majalah yang struktur dasarnya relatif masih sama walaupun senantiasa dilakukan modernisasi isi, bentuk, dan cara distribusi, serta meskipun selalu muncul media baru. Der Spiegel (bahasa Jerman untuk "Cermin") adalah majalah mingguan yang terbesar dan paling berpengaruh di Jerman. Spiegel diterbitkan di Hamburg dan memiliki sirkulasi sekitar satu juta setiap minggu. Edisi pertamanya diterbitkan di Hannover pada 4 Januari 1947 Di Jerman, Spiegel dikenal sebagai majalah dengan gaya tulisan yang akademis dan tebalnya yang menakjubkan. Meskipun merupakan majalah mingguan, setiap edisi biasanya mempunyai lebih dari 200 halaman, bahkan dengan rasio isi dan iklan sebesar 2:1 . 

Majalah dengan pembaca paling besar mencakup “Stern”, “Focus” dan “Spiegel”. Majalah berita tersebut merupakan bagian aktif dari diskusi kemasyarakatan dan pernah menjadi tema perdebatan penting. Dalam hubungan ini “Spiegel” menonjol sebagai majalah politik yang kiranya berdampak paling besar di antara publikasi mingguan untuk jangka panjang.

Beragam media massa berkembang di negara Jerman. Tak hanya meliputi majalah atau surat kabar, tetapi juga dunia pertelevisian dan penyiaran. Salah satunya adalah stasiun televise Deutsche Welle.
Deutsche Welle atau DW dibentuk tahun 1950. Deutsche Welle merupakan stasiun televisi dan radio Jerman. Deutsche Welle juga menyediakan berita di internet. Layanan televisi DW di Jerman antara lain DW-RADIO, DW-TV, dan DW-WORLD.DE. Televisi ini tersedia dalam 30 bahasa termasuk bahasa Indonesia di dalamnya .Kantor pusat stasiun televisi dan radio ini berada di Bonn. Serta konsep acaranya tidak terlalu banyak berubah dari stasiun televisi lainnya.

Berbagai jenis media yang ada dipergunakan oleh orang Jerman selama kurang lebih sepuluh jam per hari. Yang diutamakan adalah radio dan televisi. Berikut ini adalah frekuensi penggunaan media massa oleh orang Jerman:
Radio 221 menit
Televisi 220 menit
Internet 44 menit
Surat kabar 28 menit
Buku 25 menit
Majalah 12 menit

Perkembangan dunia media massa yang begitu pesat menyebabkan di Jerman terdapat sekitar 60.000 orang yang pekerjaan utamanya wartawan. Di Berlin saja ada hampir 1.300 koresponden yang mendapat akreditasi pada Perkumpulan Pers Asing dan Konferensi Pers Federal. Begitu besar peran media massa di negara Jerman.
Dapat disimpulkan bahwasannya negara Jerman adalah negara yang kaya akan gagasan dan kreatifitas. Mampu mengembangkan idenya dalam berbagai bidang guna membangun negaranya. Kebebasan pers dan kebebasan mendapatkan informasi melalui media gambar dan tulisan tanpa sensor tidak semena-mena disalah gunakan oleh mereka namun membuat orang Jerman semakin berkembang dengan pemikiran dan gagasannya. Banyak media massa Jerman seperti majalah,koran,radio dan televisi yang berkembang karena beribu pemikiran dan gagasan yang di dalamnya masyarakat turut serta aktif dalam pengolahan opini dan informasi. Jerman negara gagasan dengan masyarakat yang terbuka dan etnobudaya.

Referensi

Soeprapto,Elisabeth (transliterator) . 2008 . Fakta Mengenai Jerman . Jakarta : Katalis
2009 . “Media Massa Jerman (Majalah dan Televisi)” . [online] . Tersedia : http://id.wikipedia.org . [18 Oktober 2009]
2007. “Fakta Jerman” . [online] . Tersedia : http://www.tatsachen-ueber-deutschland.de . [20 Oktober 2009]

About the Author

Write admin description here..

Get Updates

Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.

Share This Post

Related posts

0 komentar:

    Featured Post (Slider)

    Powered by Blogger | Big News Times Theme by Basnetg Templates

    Total Pageviews

    Blogroll

    Followers

    Featured Posts Coolbthemes

    Contact Us

    Nama

    Email *

    Pesan *

    Blogger news

    (Tab Widget 2)

    Diberdayakan oleh Blogger.

    Translate

    Search This Blog

Text Widget

© 2013 give it a shot. WP Theme-junkie converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.
back to top