PENGOLAHAN SAMPAH DI JERMAN

Oleh Putri Apriliana

NIM : 0900429

Sampah adalah sisa-sisa dari produk atau konsumsi manusia yang sudah tidak terpakai. Namun ada sebagian jenis sampah yang masih dapat kita pergunakan. Jenis-jenis sampah ini merupakan sampah yang dapat kita olah kembali menjadi barang siap pakai.

Menurut Wikipedia (2005:1)

“Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah terjadinya suatu proses.”

Seperti yang telah di kutip dari Wikipedia Bahasa Indonesia, sampah merupakan sebuah material yang sudah tidak dapat “digunakan”. Namun pada dasarnya barang yang sudah tidak dapat “digunakan” ini, dapat bernilai tinggi jika kita mampu mengolahnya dengan baik dan benar.

Menurut kabarindonesia.com (2008:1)

“Sampah merupakan SDA yang sangat besar,apabila kita dapat memanfaatkannya dengan baik.”

Jadi sangat jelas, bahwa sampahpun dapat menjadi barang yang berharga apabila manusia dapat mengolahnya dengan baik.

Sampah Berdasarkan Sifat

Organik

Sampah organik adalah sampah yang masih dapat diurai menjadi partikel yang lebih kecil atau sederhana.

Menurut kabarindonesia.com(2008:2)

“Sampah organik adalah jenis sampah yang sebagian besar tersusun atas senyawa organik (sisa tanaman, hewan, atau kotoran). Sampah mudah diuraikan oleh jasad hidup khusus mikroorgan.”

Jadi sumber dari sampah organik ini adalah berupa tanaman, hewan, kotoran yang dapat diuraikan kembali mikroorganisme dengan sendirinya, melalui proses penguraian.

Anorganik

Sampah anorganik adalah sampah yang sulit atau tidak dapat diuraikan menjadi partikel yang lebih kecil atau sederhana.

Menurut dephut.go.id(2008:2)

“Sampah organik merupakan sampah yang tidak mudah membusuk. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya.”

Yang dimaksudkan adalah bahwa sampah organik masih dapat kita gunakan atau dapat kita olah kembali agar menjadi sebuah barang yang bernilai untuk dijual.”

Penanganan Sampah di Jerman

Menurut Landri (2008:1)

“Penanganan sampah di jerman benar-benar dimulai dari rumah tangga. Begitu juga dilingkungan perkantoran, perusahaan, dan pertokoan. Sampah sudah dipilah-pilah berdasarkan jenis dari titik pertama produksi sampah.”

Pada dasarnya penanganan sampah memang perlu dilakukan dari linkungan terkecil seperti rumah tangga. Sampah rumah tangga ini adalah sampah yang biasa kita hasilkan di rumah.

Menurut Landri(2008:1)

“Setiap perumahan penduduk, toko, kantor, restaurant, dan industri di Jerman wajib memiliki sedikitnya 2 macam tong sampah yang disediakan oleh Dinas Kebersihan Pemerintah Daerah setempat.”

Memang diperlukan penanganan yang tepat untuk mengolah sampah agar dapat menjadi nilai jual. Namun hal tersebut juga perlu adanya dukungan dari pemerintah. Di Jerman sendiri Pemda setempat yang diwakili Dinas kebersihan, mewajibkan penduduknya mempunyai 2 macxam tong sampah. Dan hal ini direasakan sangat berdampak positif, agar pemilahan sampah dapat berjalan dengan lancar.

Selain itu Pemerintah jerman juga sangat antusias terhadap pengolahan sampah ini,sehingga mereka memberikan dengan cuma-cuma kantong plastik sampah yang diberi nama “Gelbbersack” ke setiap rumah tangga. Kantong ini difungsikan untuk menyimpan sampah yang masih dapat diolah kembali atau recycling, seperti kaleng, plastik, kertas (sampah anorganik).

Daur Ulang atau Recycling

Daur ulang adalah proses pengolahan barang bekas (sampah) menjadi barang yang lain dari yang sebelumnya, untuk dapat digunakan kembali. Daur ulang sendiri perlu melalui bebnerapa proses yang membutuhkan waktu yang sangat lama. Namun juga ada yang memakan sedikit waktu.

Menurut Wikipedia (2007:3)

“Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah, yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.”

Daur ulang sendiri ditujukkan untuk mengolah bahan bekas,menjadi barang yang berdaya jual,sehingga dapat digunakan kembali. Jika dilihat dari manfaat yang ada, daur ulang memang sangat bermanfaat bagi manusia. Namun, cara pengolahan untuk daur ulangsampah perlu penanganan yang tepat, yaitu menggunakan metode dan teknolgi yang tepat dan memadai.

Menurut Irawati (2009:1)

“Secara umum pengolahan sampah di Jerman dibagi menjadi 3 bagian : pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahan.”

Disinilah perlunya kerjasama antara Pemda dan masyarakat, agar 3 hal yang menjadi dasar dalam pegolahan sampah dapat berjalan maksimal. 3 hal tentang pengolahan sampah ini sudah termasuk dengan pengolahan sampah yang tepat. Hanya tinggal dijalankan secara tepat dan maksimal.

Menurut Landri (2008:3)

“Untuk proses pengubahan sampah menjadi sumber energi ini dibutuhkan sampah kering. Kalau sampah tersebut terlihat gelap dan berwarna hitam, berarti sampah tersebut basah dan sulit untuk dibakar.”

Dalam proses pemilihan sampahpun perlu perhatian khusus. Agar dalam proses pengolahannya kita tidak menemui kendala yang dapat menghambat proses pengolahan. Berarti dalam proses pemilihan sampah sangat diperlukan ketelitian, untuk menghindari kesalahan edalam proses pengolahannya.

Menurut Landri (2008:3)

“Setiap tahun sebanyak 525.000 ton sampah yang di bakar di industri batubara merah di Schoningen.”

Hal ini menggambarkan bahwa di Jerman, sampah merupakan barang yang sangat berharga. Sehingga mereka tidak mengenal sampah yang “sia-sia”. Pemerintah setempat akan berusaha menjadikan sampah-sampah ini menjadi sumber energi.

Schoningen adalah pusat pengolahan sampah yang berproduksi 24 jam dan setiap hari. Sampah-sampah yang dibakar menjadi sumber energi ini diambil dari berbagai kota yang ada di Jerman. Sumber energi yang digunakan di tempat pengolahan sampah ini, berasal dari sampah dan batu bara merah.

Jadi tempat pengolahan sampah menjadi salah satu faktor penting dalam penanganan sampah. Sebaiknya, tempat yang dijadikan pusat pengolahan sampah harus jauh dari pemukiman padat penduduk. Hal ini dimaksudkan, agar udara kotor seperti karbondioksida (CO2), dan gas metan tidak mencemari lingkungan. Karena dampaknya akan sangat berbahaya bagi kesehatan.

Kesimpulannya, pengolahan sampah yang baik agar menjadi barang yang dapat digunakan kembali, sangat diperlukan penanganan yang tepat, dan kerjasma dari pemerintah serta masyarakat. Seperti halnya di Jerman, penanganan sampah dilakukan dengan 3 hal brikut: pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahan. Tempat yang menjadi pengolahan sampah pun sangat menjadi salah satu faktor penting. tempat yang dijadikan pusat pengolahan sampah harus jauh dari pemukiman padat penduduk. Hal ini dimaksudkan, agar udara kotor seperti karbondioksida (CO2), dan gas metan tidak mencemari daerah tersebut.

Dan yang terpenting perlu adanya kesadaran dari dalam diri tentang pentingnya pengolahan sampah. Agar pengolahan sampah yang tepat dan benar dapat terwujud dengan baik dan berjalan sempurna seperti yang kita harapkan. Kita hanya tinggal mempelajari bagaimana metode pengolahan sampah yang baik, penggunaan teknologi yang tepat, kemudian kita praktekkan.

REFERENSI

Kabarindonesia.com.2008.”Berita”.(Online).Tersedia: http://www.kabarindonesia.com/berita. (26 Oktober 2009)

dephut.2008.”Sampah Organik”.(Online).Tersedia: http://www.dephut.go.id. (26 Oktober 2009)

Landri,A.2008.”Olah Sampah di Jerman”.(Online).Tersedia: http://www.tribunjabar.co.id/post/postView.php?id=28. (14 Oktober 2009)

Irawati.2009.”Pengolahan Sampah”.(Online).Tersedia: http://iprillia.multyply.com. (26 Oktober 2009)

Wikipedia Bahasa Indonesia.2005.”Enslikopedi Bebas”.(Online).Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/sampah. (26 Oktober 2009)

Wikipedia Bahasa Indonesia.2007. .”Enslikopedi Bebas”. (Online).Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/daurulang. (26 Oktober 2009)